Recent post
Archive for August 2013
well,ini adalah inet sehari saya :3
kebetulan pas tadi FBan,si reinaldi pamulang request pokemon movie 14..
jadi saya sempetin deh :3
oh iya,pokemon movie ini terbagi dua :v
pokemon black dan pokemon white..
sayangnya saya hanya pya yang white --"
(maaf tidak ada pic,atau review,soalnya mepet)
pokemon movie 14:victini and dark hero zekrom
kebetulan pas tadi FBan,si reinaldi pamulang request pokemon movie 14..
jadi saya sempetin deh :3
oh iya,pokemon movie ini terbagi dua :v
pokemon black dan pokemon white..
sayangnya saya hanya pya yang white --"
(maaf tidak ada pic,atau review,soalnya mepet)
pokemon movie 14:victini and dark hero zekrom
Pada
tanggal 5 Maret 2009, Jill Wade dari Devon, Inggris, dikejutkan dengan
adanya jejak-jejak misterius di atas salju di kebun belakang rumahnya.
Jejak-jejak ini mengingatkannya kepada sebuah misteri yang terjadi lebih
dari 150 tahun yang lalu.
Jill yang telah berusia 76 tahun berkata:
"Aku melihat ke kebun belakang rumahku dan sangat terkejut. Aku benar-benar tidak bisa mempercayainya. Jejak-jejak kaki itu berbentuk kuku belah dan tidak ada jejak lain di atas salju."
Penemuan Jill segera menarik perhatian Centre for Fortean Zoology (CFZ), sebuah organisasi Cryptozoology, yang segera mengirim tim untuk memeriksa jejak-jejak tersebut. Jika mereka berhasil memecahkan misteri ini, mungkin mereka juga akan memecahkan misteri serupa yang telah berusia lebih dari 150 tahun, yaitu misteri jejak-jejak kaki setan Devon.
Mari kita flashback 156 tahun ke belakang.
Pada tanggal 8 Februari 1855, salju tebal turun di Devon selatan selama seharian. Hujan salju itu baru berhenti kira-kira pada tengah malam dan saat itu para penduduk Devon sudah lelap dalam tidurnya. Namun, sesuatu sedang terjadi di luar.
Pagi harinya, para penduduk mulai bersiap untuk melakukan aktivitasnya.
Tiba-tiba mereka melihat ada sesuatu yang tidak biasa di atas permukaan salju.
Mereka menemukan jejak-jejak aneh!
Jejak-jejak itu memiliki pola seperti kuku belah. Saksi lain mendeskripsikan bentuknya seperti huruf U atau seperti tapal kuda. Ukuran panjangnya adalah 4 cm hingga 6,25 cm dan jarak antara jejak kaki sekitar 20 cm.
Tidak ada jejak lain di permukaan salju.
Hebatnya, jejak-jejak tersebut terlihat hingga 160 km jauhnya dari Exmouth hingga Topsham.
Apa yang lebih membingungkan adalah letak jejak-jejak tersebut.
Pada beberapa lokasi, jejak-jejak tersebut terlihat menghampiri pintu rumah penduduk, namun kembali menjauh.
Di tempat lain, jejak tersebut terlihat di atap rumah.
Lalu, ada juga jejak yang terlihat menghadap sebuah tembok setinggi 4 meter dan muncul di sisi lain dari tembok, seakan-akan mahkluk tersebut berjalan menembus tembok.
Di sungai Exe, jejak tersebut terlihat pada dua sisinya, entahkah makhluk itu menyeberangi sungai tersebut atau ada dua makhluk yang berjalan di kedua sisi sungai.
Makhluk apakah yang telah menciptakan jejak-jejak tersebut?
Setelah pagi itu, berita mengenai fenomena jejak kaki misterius telah menyebar hingga ke luar Devon.
Harian Times of London mendeskripsikan jejak tersebut sebagai berikut:
"Jejak itu lebih mirip makhluk yang berjalan dengan dua kaki dibanding makhluk yang berjalan dengan empat kaki dengan jarak antara jejak sekitar 8 inci. Kesan yang bisa ditangkap dari jejak tersebut adalah mirip dengan sepatu keledai."
Jika yang bertanggung jawab atas jejak tersebut adalah seekor hewan, maka para penduduk tidak pernah tahu hewan yang bisa meninggalkan jejak seperti itu. Jadi, rumor pun beredar.
Devon disebut-sebut kedatangan makhluk misterius yang tidak dikenal!
Karena faktor ini, beberapa pemuka agama menduga kalau jejak kaki tersebut ditinggalkan oleh setan yang sedang berkeliaran mencari para pendosa. Ide ini tentu saja ditolak oleh banyak orang. Namun dugaan ini memberikan nama untuk fenomena ini, yaitu Jejak-jejak kaki setan Devon.
Ketika mendengar istilah jejak-jejak kaki setan, jangan membayangkan kalau jejak-jejak tersebut berukuran raksasa. Ukuran panjangnya hanya 4-6 cm sehingga cukup masuk akal jika kita beranggapan jejak ini diciptakan oleh hewan.
Dan itulah yang segera dilakukan oleh beberapa orang yang menolak teori jejak setan. Mereka bergegas memberikan dugaan yang lebih rasional.
Misalnya Pendeta G.M Musgrave yang kemudian segera mengirim surat kepada harian Illustrated London news untuk memberitahukan mengenai adanya dua ekor kanguru yang terlepas dari kebun binatang pribadi milik Mr. Fische di Sidmouth.
Tetapi kalau memang ada kanguru yang terlepas, mengapa dua hewan ini tidak terlihat oleh penduduk desa?
Bahkan tidak ada kepastian lebih lanjut apakah benar-benar ada kanguru yang terlepas atau tidak sehingga berita itu kemudian hanya dianggap sebagai rumor.
Sir Richard Owen, seorang ahli biologi kenamaan, percaya kalau jejak itu ditinggalkan oleh seekor Badger (Hewan sejenis Musang) yang berkeliaran di desa untuk mencari makan. Menurutnya, jejak yang aneh itu tercipta karena kebiasaan hewan itu menaruh kaki belakangnya ke jejak yang dibuat oleh kaki depan.
Namun, Sir Owen tidak pernah secara langsung mengobservasi jejak tersebut dan mendasarkan teorinya hanya pada deskripsi para saksi. Dan memang, teorinya tidak terbukti.
Selain Badger, ada yang menyebutkan racoon, keledai, tikus, berang-berang ataupun hewan lainnya. Sayangnya, tidak ada satupun diantara hewan tersebut memiliki jejak kaki yang serupa dengan jejak kaki Devon.
Sebagian lain percaya kalau jejak-jejak kaki tersebut dibuat oleh seorang iseng yang mungkin ingin menciptakan kehebohan. Namun teori ini memiliki kelemahan. Jika memang jejak itu dibuat oleh orang yang iseng, mengapa tidak terlihat adanya jejak lainnya di atas salju? Bagaimana bisa jejak tersebut terlihat hingga 160 km? Dan jika memang orang itu hendak menciptakan kehebohan, mengapa ia tidak menciptakan jejak kaki yang lebih besar dan lebih mengerikan seperti jejak harimau?
Jadi, misteri ini tetap tidak terpecahkan. Usaha untuk memberikan penjelasan rasional atas peristiwa ini berlangsung hingga abad 20 ketika sejumlah penulis modern mencoba untuk menawarkan alternatif penjelasan.
Misalnya, pada tahun 1985, terbit sebuah buku berjudul "The Devil's Footprints: The Great Devon Mystery as it was reported in the newspapaer of 1855" yang ditulis oleh Geoffrey Household.
Dalam bukunya, ia mengajukan teori kalau jejak-jejak aneh tersebut mungkin telah diciptakan oleh sebuah balon eksperimen. Ia mengaku mendapatkan informasi kalau sebuah balon telah terlepas tanpa sengaja dari galangan kapal Devonport. Balon itu terikat dengan sebuah tali yang menggantung dengan besi di ujungnya. Besi inilah yang dianggapnya telah membuat jejak-jejak misterius tersebut.
Sumber Household adalah seorang pria lokal bernama Major Carter yang mengetahui hal ini dari kakeknya yang bekerja di galangan kapal itu. Menurutnya, pada waktu itu, informasi ini dirahasiakan karena balon itu juga merusak beberapa rumah kaca dan jendela rumah penduduk sebelum akhirnya jatuh di Honiton.
Tetapi, pertanyaannya adalah, bagaimana mungkin sebuah balon bisa menciptakan jejak yang konsisten dengan jarak 8 inci (20 cm)? atau jejak yang sampai ke pintu rumah penduduk dan kembali? Apakah balon itu memiliki kecerdasan artifisial yang membuatnya bisa berpikir?
Penulis lain, Mike Dash, yang menulis sebuah artikel mengenai jejak setan Devon di Fortean Studies, percaya kalau jejak tersebut ditinggalkan oleh hewan pengerat yang melompat seperti tikus hutan. Tidak heran kalau jejak-jejak ini juga bisa ditemui di atap rumah. Menurutnya, jejak yang ditinggalkan oleh lompatan tikus sangat mirip dengan jejak hewan berkuku belah karena pergerakan otot kakinya ketika melompat.
Teori ini bukan sesuatu yang baru karena memang sudah sering disinggung sebelumnya. Namun, sekali lagi, tidak ada hewan pengerat yang diketahui memiliki jejak seperti itu.
Penulis lain, seperti Joe Nickell yang skeptis, lebih percaya kalau kisah ini hanyalah sebuah hoax. menurutnya, bagaimana mungkin jejak itu bisa mencapai 160 km? Apakah ada penduduk yang mengikuti jejak tersebut hingga 160 km pada hari itu?
Cukup masuk akal. Namun, dokumentasi mengenai peristiwa ini cukup lengkap sehingga jika kisah ini sebuah hoax, maka pastilah hoax tersebut diciptakan oleh media yang terbit pada tahun itu. Tetapi pandangan ini pun tidak didasarkan atas bukti yang kuat.
Pandangan lain yang mirip dengan Joe adalah: jejak ini tercipta akibat histeria massa. Mungkin para penduduk telah melihat jejak-jejak hewan yang beragam dan menganggapnya sebagai jejak yang sama. Joe juga beranggapan seperti itu. menurutnya, deskripsi saksi yang berbeda-beda membuat kemungkinan ini menjadi lebih kuat.
Tentu saja teori ini adalah jalan keluar yang paling gampang. Namun, bagi peneliti lain, misteri ini menarik karena mungkin ada makhluk cryptid yang hidup di Devon. Selain itu, walaupun kasus Devon adalah yang paling terkenal, misteri sejenis ini ternyata juga pernah disinggung dalam beberapa catatan sejarah lainnya.
Salah satu penulis yang pernah menyinggungnya adalah Ralph of Coggeshall, seorang penulis yang hidup pada abad ke-13. Dalam tulisannya, Ralph menceritakan mengenai sebuah peristiwa yang terjadi pada tanggal 19 Juli 1205 dimana jejak-jejak kaki misterius muncul setelah terjadi badai.
Lalu, Kapten Sir James Clark Ross, komandan kapal yang pernah menjelajah kutub selatan. Ia juga menceritakan peristiwa yang serupa. Pada Mei 1840, kapal mereka mendarat di pulau Kerguelen dan menemukan adanya jejak-jejak misterius di salju tanpa melihat adanya hewan yang bertanggungjawab atas jejak-jejak tersebut.
Dalam bukunya yang berjudul "Voyage of Discovery and Research in the Southern and Antarctic Regions", Kapten Ross menulis:
"Kami tidak melihat satu pun hewan darat. Dan kami menemukan jejak yang mirip dengan jejak keledai yang ditemukan oleh tim yang dipimpin oleh Letnan Bird. Jejak itu dideskripsikan oleh Dr. Robertson sebagai jejak yang berukuran lebar 3 inci dengan kedalaman sekitar 2,5 inci. Jejak itu juga memiliki tekanan di masing-masing sisi dan bentuknya terlihat seperti tapal kuda."
"Sangat tidak mungkin kalau hewan itu berasal dari kapal yang terdampar. Mereka mengikuti jejak itu selama beberapa jauh dengan harapan melihat hewan yang menciptakannya, namun tidak menemukan apa-apa hingga sampai ke daratan berbatu yang tidak bersalju."
Mungkin peristiwa-peristiwa yang disinggung Coggeshall dan Kapten Ross tidak ada hubungannya dengan peristiwa Devon. Namun jika sebuah fenomena misterius terjadi beberapa kali, maka ada sesuatu yang perlu diselidiki. Karena itu, ketika Jill Wade menemukan jejak-jejak misterius di kebun belakang rumahnya, antusiasme segera menjalar diantara para cryptozoologyst. Kali ini, mereka memiliki tempat kejadian perkara dengan jejak yang masih terlihat, mereka memiliki foto jejak tersebut dan mereka bisa memikirkan ulang misteri ini dengan mengacu kepada ilmu pengetahuan modern sambil berharap memecahkannya.
Jejak yang ditemukan Jill memiliki panjang 13 cm dan jarak antara jejak sekitar 28 sampai 43 cm. Ukuran ini tidak sesuai dengan jejak hewan yang dikenal saat ini. Tetapi Jonathan Downes dari CFZ optimis kalau misteri ini akan terpecahkan. Ia dan timnya sedang meneliti kemungkinan kalau jejak itu diciptakan oleh seekor kelinci yang cacat.
Ia juga berharap kalau misteri yang terjadi 156 tahun lalu ikut terpecahkan.
Mengenai Jejak di kebun belakang Jill, Downes berkata:
"Apakah aku percaya kalau setan telah datang dari lubang neraka dan berkeliaran di sebuah kebun di utara Devon? Tentu saja tidak.
"Jika kamu bertanya apakah ada hal-hal yang tidak bisa dijelaskan oleh ilmu pengetahuan modern, maka jawabannya adalah ya. Namun pengetahuan manusia selalu berkembang dan aku percaya kalau sesuatu yang saat ini dikategorikan sebagai fenomena paranormal, suatu hari nanti akan dapat dijelaskan oleh ilmu pengetahuan."
Apakah jejak kaki di kebun belakang rumah Jill memiliki hubungan dengan jejak kaki setan Devon tidak diketahui dengan jelas. Namun kita berharap penelitian CFZ akan membawa sedikit titik terang, paling tidak alternatif kemungkinan yang baru.
Mengenai penemuan jejak-jejak kaki misterius di atas salju ini, Rupert T. Gould pernah memberikan sebuah pertanyaan yang menarik:
"Aku berpikir, jika mereka menemukan makhluk itu, apakah yang akan mereka lihat?"
Jill yang telah berusia 76 tahun berkata:
"Aku melihat ke kebun belakang rumahku dan sangat terkejut. Aku benar-benar tidak bisa mempercayainya. Jejak-jejak kaki itu berbentuk kuku belah dan tidak ada jejak lain di atas salju."
Penemuan Jill segera menarik perhatian Centre for Fortean Zoology (CFZ), sebuah organisasi Cryptozoology, yang segera mengirim tim untuk memeriksa jejak-jejak tersebut. Jika mereka berhasil memecahkan misteri ini, mungkin mereka juga akan memecahkan misteri serupa yang telah berusia lebih dari 150 tahun, yaitu misteri jejak-jejak kaki setan Devon.
Mari kita flashback 156 tahun ke belakang.
Pada tanggal 8 Februari 1855, salju tebal turun di Devon selatan selama seharian. Hujan salju itu baru berhenti kira-kira pada tengah malam dan saat itu para penduduk Devon sudah lelap dalam tidurnya. Namun, sesuatu sedang terjadi di luar.
Pagi harinya, para penduduk mulai bersiap untuk melakukan aktivitasnya.
Tiba-tiba mereka melihat ada sesuatu yang tidak biasa di atas permukaan salju.
Mereka menemukan jejak-jejak aneh!
Jejak-jejak itu memiliki pola seperti kuku belah. Saksi lain mendeskripsikan bentuknya seperti huruf U atau seperti tapal kuda. Ukuran panjangnya adalah 4 cm hingga 6,25 cm dan jarak antara jejak kaki sekitar 20 cm.
Tidak ada jejak lain di permukaan salju.
Hebatnya, jejak-jejak tersebut terlihat hingga 160 km jauhnya dari Exmouth hingga Topsham.
Apa yang lebih membingungkan adalah letak jejak-jejak tersebut.
Pada beberapa lokasi, jejak-jejak tersebut terlihat menghampiri pintu rumah penduduk, namun kembali menjauh.
Di tempat lain, jejak tersebut terlihat di atap rumah.
Lalu, ada juga jejak yang terlihat menghadap sebuah tembok setinggi 4 meter dan muncul di sisi lain dari tembok, seakan-akan mahkluk tersebut berjalan menembus tembok.
Di sungai Exe, jejak tersebut terlihat pada dua sisinya, entahkah makhluk itu menyeberangi sungai tersebut atau ada dua makhluk yang berjalan di kedua sisi sungai.
Makhluk apakah yang telah menciptakan jejak-jejak tersebut?
Setelah pagi itu, berita mengenai fenomena jejak kaki misterius telah menyebar hingga ke luar Devon.
Harian Times of London mendeskripsikan jejak tersebut sebagai berikut:
"Jejak itu lebih mirip makhluk yang berjalan dengan dua kaki dibanding makhluk yang berjalan dengan empat kaki dengan jarak antara jejak sekitar 8 inci. Kesan yang bisa ditangkap dari jejak tersebut adalah mirip dengan sepatu keledai."
Jika yang bertanggung jawab atas jejak tersebut adalah seekor hewan, maka para penduduk tidak pernah tahu hewan yang bisa meninggalkan jejak seperti itu. Jadi, rumor pun beredar.
Devon disebut-sebut kedatangan makhluk misterius yang tidak dikenal!
Karena faktor ini, beberapa pemuka agama menduga kalau jejak kaki tersebut ditinggalkan oleh setan yang sedang berkeliaran mencari para pendosa. Ide ini tentu saja ditolak oleh banyak orang. Namun dugaan ini memberikan nama untuk fenomena ini, yaitu Jejak-jejak kaki setan Devon.
Ketika mendengar istilah jejak-jejak kaki setan, jangan membayangkan kalau jejak-jejak tersebut berukuran raksasa. Ukuran panjangnya hanya 4-6 cm sehingga cukup masuk akal jika kita beranggapan jejak ini diciptakan oleh hewan.
Dan itulah yang segera dilakukan oleh beberapa orang yang menolak teori jejak setan. Mereka bergegas memberikan dugaan yang lebih rasional.
Misalnya Pendeta G.M Musgrave yang kemudian segera mengirim surat kepada harian Illustrated London news untuk memberitahukan mengenai adanya dua ekor kanguru yang terlepas dari kebun binatang pribadi milik Mr. Fische di Sidmouth.
Tetapi kalau memang ada kanguru yang terlepas, mengapa dua hewan ini tidak terlihat oleh penduduk desa?
Bahkan tidak ada kepastian lebih lanjut apakah benar-benar ada kanguru yang terlepas atau tidak sehingga berita itu kemudian hanya dianggap sebagai rumor.
Sir Richard Owen, seorang ahli biologi kenamaan, percaya kalau jejak itu ditinggalkan oleh seekor Badger (Hewan sejenis Musang) yang berkeliaran di desa untuk mencari makan. Menurutnya, jejak yang aneh itu tercipta karena kebiasaan hewan itu menaruh kaki belakangnya ke jejak yang dibuat oleh kaki depan.
Namun, Sir Owen tidak pernah secara langsung mengobservasi jejak tersebut dan mendasarkan teorinya hanya pada deskripsi para saksi. Dan memang, teorinya tidak terbukti.
Selain Badger, ada yang menyebutkan racoon, keledai, tikus, berang-berang ataupun hewan lainnya. Sayangnya, tidak ada satupun diantara hewan tersebut memiliki jejak kaki yang serupa dengan jejak kaki Devon.
Sebagian lain percaya kalau jejak-jejak kaki tersebut dibuat oleh seorang iseng yang mungkin ingin menciptakan kehebohan. Namun teori ini memiliki kelemahan. Jika memang jejak itu dibuat oleh orang yang iseng, mengapa tidak terlihat adanya jejak lainnya di atas salju? Bagaimana bisa jejak tersebut terlihat hingga 160 km? Dan jika memang orang itu hendak menciptakan kehebohan, mengapa ia tidak menciptakan jejak kaki yang lebih besar dan lebih mengerikan seperti jejak harimau?
Jadi, misteri ini tetap tidak terpecahkan. Usaha untuk memberikan penjelasan rasional atas peristiwa ini berlangsung hingga abad 20 ketika sejumlah penulis modern mencoba untuk menawarkan alternatif penjelasan.
Misalnya, pada tahun 1985, terbit sebuah buku berjudul "The Devil's Footprints: The Great Devon Mystery as it was reported in the newspapaer of 1855" yang ditulis oleh Geoffrey Household.
Dalam bukunya, ia mengajukan teori kalau jejak-jejak aneh tersebut mungkin telah diciptakan oleh sebuah balon eksperimen. Ia mengaku mendapatkan informasi kalau sebuah balon telah terlepas tanpa sengaja dari galangan kapal Devonport. Balon itu terikat dengan sebuah tali yang menggantung dengan besi di ujungnya. Besi inilah yang dianggapnya telah membuat jejak-jejak misterius tersebut.
Sumber Household adalah seorang pria lokal bernama Major Carter yang mengetahui hal ini dari kakeknya yang bekerja di galangan kapal itu. Menurutnya, pada waktu itu, informasi ini dirahasiakan karena balon itu juga merusak beberapa rumah kaca dan jendela rumah penduduk sebelum akhirnya jatuh di Honiton.
Tetapi, pertanyaannya adalah, bagaimana mungkin sebuah balon bisa menciptakan jejak yang konsisten dengan jarak 8 inci (20 cm)? atau jejak yang sampai ke pintu rumah penduduk dan kembali? Apakah balon itu memiliki kecerdasan artifisial yang membuatnya bisa berpikir?
Penulis lain, Mike Dash, yang menulis sebuah artikel mengenai jejak setan Devon di Fortean Studies, percaya kalau jejak tersebut ditinggalkan oleh hewan pengerat yang melompat seperti tikus hutan. Tidak heran kalau jejak-jejak ini juga bisa ditemui di atap rumah. Menurutnya, jejak yang ditinggalkan oleh lompatan tikus sangat mirip dengan jejak hewan berkuku belah karena pergerakan otot kakinya ketika melompat.
Teori ini bukan sesuatu yang baru karena memang sudah sering disinggung sebelumnya. Namun, sekali lagi, tidak ada hewan pengerat yang diketahui memiliki jejak seperti itu.
Penulis lain, seperti Joe Nickell yang skeptis, lebih percaya kalau kisah ini hanyalah sebuah hoax. menurutnya, bagaimana mungkin jejak itu bisa mencapai 160 km? Apakah ada penduduk yang mengikuti jejak tersebut hingga 160 km pada hari itu?
Cukup masuk akal. Namun, dokumentasi mengenai peristiwa ini cukup lengkap sehingga jika kisah ini sebuah hoax, maka pastilah hoax tersebut diciptakan oleh media yang terbit pada tahun itu. Tetapi pandangan ini pun tidak didasarkan atas bukti yang kuat.
Pandangan lain yang mirip dengan Joe adalah: jejak ini tercipta akibat histeria massa. Mungkin para penduduk telah melihat jejak-jejak hewan yang beragam dan menganggapnya sebagai jejak yang sama. Joe juga beranggapan seperti itu. menurutnya, deskripsi saksi yang berbeda-beda membuat kemungkinan ini menjadi lebih kuat.
Tentu saja teori ini adalah jalan keluar yang paling gampang. Namun, bagi peneliti lain, misteri ini menarik karena mungkin ada makhluk cryptid yang hidup di Devon. Selain itu, walaupun kasus Devon adalah yang paling terkenal, misteri sejenis ini ternyata juga pernah disinggung dalam beberapa catatan sejarah lainnya.
Salah satu penulis yang pernah menyinggungnya adalah Ralph of Coggeshall, seorang penulis yang hidup pada abad ke-13. Dalam tulisannya, Ralph menceritakan mengenai sebuah peristiwa yang terjadi pada tanggal 19 Juli 1205 dimana jejak-jejak kaki misterius muncul setelah terjadi badai.
Lalu, Kapten Sir James Clark Ross, komandan kapal yang pernah menjelajah kutub selatan. Ia juga menceritakan peristiwa yang serupa. Pada Mei 1840, kapal mereka mendarat di pulau Kerguelen dan menemukan adanya jejak-jejak misterius di salju tanpa melihat adanya hewan yang bertanggungjawab atas jejak-jejak tersebut.
Dalam bukunya yang berjudul "Voyage of Discovery and Research in the Southern and Antarctic Regions", Kapten Ross menulis:
"Kami tidak melihat satu pun hewan darat. Dan kami menemukan jejak yang mirip dengan jejak keledai yang ditemukan oleh tim yang dipimpin oleh Letnan Bird. Jejak itu dideskripsikan oleh Dr. Robertson sebagai jejak yang berukuran lebar 3 inci dengan kedalaman sekitar 2,5 inci. Jejak itu juga memiliki tekanan di masing-masing sisi dan bentuknya terlihat seperti tapal kuda."
"Sangat tidak mungkin kalau hewan itu berasal dari kapal yang terdampar. Mereka mengikuti jejak itu selama beberapa jauh dengan harapan melihat hewan yang menciptakannya, namun tidak menemukan apa-apa hingga sampai ke daratan berbatu yang tidak bersalju."
Mungkin peristiwa-peristiwa yang disinggung Coggeshall dan Kapten Ross tidak ada hubungannya dengan peristiwa Devon. Namun jika sebuah fenomena misterius terjadi beberapa kali, maka ada sesuatu yang perlu diselidiki. Karena itu, ketika Jill Wade menemukan jejak-jejak misterius di kebun belakang rumahnya, antusiasme segera menjalar diantara para cryptozoologyst. Kali ini, mereka memiliki tempat kejadian perkara dengan jejak yang masih terlihat, mereka memiliki foto jejak tersebut dan mereka bisa memikirkan ulang misteri ini dengan mengacu kepada ilmu pengetahuan modern sambil berharap memecahkannya.
Jejak yang ditemukan Jill memiliki panjang 13 cm dan jarak antara jejak sekitar 28 sampai 43 cm. Ukuran ini tidak sesuai dengan jejak hewan yang dikenal saat ini. Tetapi Jonathan Downes dari CFZ optimis kalau misteri ini akan terpecahkan. Ia dan timnya sedang meneliti kemungkinan kalau jejak itu diciptakan oleh seekor kelinci yang cacat.
Ia juga berharap kalau misteri yang terjadi 156 tahun lalu ikut terpecahkan.
Mengenai Jejak di kebun belakang Jill, Downes berkata:
"Apakah aku percaya kalau setan telah datang dari lubang neraka dan berkeliaran di sebuah kebun di utara Devon? Tentu saja tidak.
"Jika kamu bertanya apakah ada hal-hal yang tidak bisa dijelaskan oleh ilmu pengetahuan modern, maka jawabannya adalah ya. Namun pengetahuan manusia selalu berkembang dan aku percaya kalau sesuatu yang saat ini dikategorikan sebagai fenomena paranormal, suatu hari nanti akan dapat dijelaskan oleh ilmu pengetahuan."
Apakah jejak kaki di kebun belakang rumah Jill memiliki hubungan dengan jejak kaki setan Devon tidak diketahui dengan jelas. Namun kita berharap penelitian CFZ akan membawa sedikit titik terang, paling tidak alternatif kemungkinan yang baru.
Mengenai penemuan jejak-jejak kaki misterius di atas salju ini, Rupert T. Gould pernah memberikan sebuah pertanyaan yang menarik:
"Aku berpikir, jika mereka menemukan makhluk itu, apakah yang akan mereka lihat?"
(wikipedia, mysteriousbritain.co.uk, bbc.co.uk, dailymail.co.uk, thisisnorthdevon.co.uk)
sumber:xfile-engima.blogspot.com (my favourite blog :D )
sumber:xfile-engima.blogspot.com (my favourite blog :D )
Pada tanggal 4 Juni 2013, sebuah
pesawat Boeing 757-200 dari Air China baru mengudara sekitar 20 menit
(sumber lain mengatakan 10 menit) dari bandara Chengdu dengan tujuan
Guangzhou. Pada ketinggian 8.000 meter (28.000 kaki), tiba-tiba
terdengar suara keras. Sang pilot yang tidak mengetahui apa yang sedang
terjadi segera menghubungi menara pengawas udara untuk meminta ijin
kembali ke bandara Chengdu. Ketika sampai di darat barulah terlihat jika
hidung pesawat raksasa tersebut telah penyok ke dalam. Apakah UFO terlibat dalam insiden ini?
Berikut adalah kondisi kerusakan yang dialami pesawat tersebut.
Sudah hampir dua minggu peristiwa ini
terjadi dan sepertinya sukar bagi dunia maya untuk menganggapnya sebagai
hal yang biasa. Terima kasih untuk kreativitas dan imajinasi para
blogger dan awak media, peristiwa ini menjadi subjek dari diskusi yang
berkepanjangan, termasuk oleh kalian, para pembaca blog enigma.
Ketika peristiwa ini terjadi, saya melihat sebuah fenomena lain, yaitu ketergantungan media, termasuk media di Indonesia, terhadap berita yang dihembuskan oleh media tertentu. Bahkan headline beritanya pun tidak dimodifikasi. Tidak bisa disalahkan, jika ada lonjakan traffic terhadap sebuah subjek, celakalah media yang tidak ikut terjun ke dalam arus tersebut.
Hidung sebuah pesawat penyok dan hampir seluruh media mengkambinghitamkan UFO. Dan mungkin yang paling bertanggungjawab dalam pemberitaan ini adalah thesun.co.uk yang memuat berita ini dengan judul: Did Chinese plane have mid-air crash with UFO?
Jika kita membaca judul ini, kita pasti akan mengharapkan sebuah isi berita seperti:
"Sang pilot pesawat menyaksikan sebuah sinar terang menyilaukan yang diiringi oleh munculnya sebuah objek berbentuk piringan yang kemudian menyerempet hidung pesawat. Sesaat setelah itu, objek tersebut tidak terlihat lagi dan cahaya menyilaukan tersebut lenyap"
Jika beritanya seperti itu, wajar jika kata "UFO" dimunculkan dalam headline. Namun kita tidak bisa menemukan isi berita semacam itu. Dari udara hampa, thesun melakukan deduksi yang luar biasa aneh.
Sebenarnya penggunaan kata UFO tidak bisa dibilang salah. Setiap benda terbang yang tidak teridentifikasi bisa dikatakan sebagai UFO. Namun, arah pemberitaan thesun.co.uk jelas. Ini terlihat dari ilustrasi yang ditampilkan dan narasumber yang dihubungi.
Untuk kreativitas, thesun menduduki urutan pertama.
Selain memberikan ilustrasi sebuah piring terbang yang komikal, mereka juga menghubungi NIck Pope, seorang pengamat UFO yang dengan yakin segera berkata "Kasus-kasus seperti ini menunjukkan bahwa, tanpa memandang apakah seseorang mempercayai keberadaan UFO atau tidak, ada masalah keselamatan udara yang serius disini. File lembaga penerbangan dan kementerian pertahanan menunjukkan adanya banyak kasus tabrakan udara yang hampir terjadi antara UFO dan pesawat komersil"
Dengan kata lain, bagi Pope, jelas piring terbang dari planet lain bertanggung jawab atas insiden ini.
Tapi, jika mau jujur, seharusnya media menyadari bahwa peristiwa semacam ini bukan sesuatu yang asing dalam dunia penerbangan.
Dibanding mengambil lompatan deduksi yang luar biasa aneh dengan menuduh sebuah piring terbang, sebaiknya saya memberikan kepada kalian beberapa kemungkinan alternatif atas apa yang terjadi pada pesawat Air China 757-200.
Lalu bagaimana dengan piring terbangnya?
Kalian bisa melupakan itu.
Jika sebuah piring terbang logam berukuran besar dan berkecepatan tinggi menabrak hidung pesawat seperti itu, apakah kita mengira pesawat 757 tersebut masih bisa kembali dengan selamat dan hanya mengalami penyok?
Jadi, sebagai alternatif, saya akan memberikan tiga kemungkinan dan referensi. Saya tidak bisa memastikan apa yang menabrak pesawat tersebut, namun saya tahu pasti kalau peristiwa tersebut bukan sesuatu yang aneh.
Berikut adalah kondisi kerusakan yang dialami pesawat tersebut.
Ketika peristiwa ini terjadi, saya melihat sebuah fenomena lain, yaitu ketergantungan media, termasuk media di Indonesia, terhadap berita yang dihembuskan oleh media tertentu. Bahkan headline beritanya pun tidak dimodifikasi. Tidak bisa disalahkan, jika ada lonjakan traffic terhadap sebuah subjek, celakalah media yang tidak ikut terjun ke dalam arus tersebut.
Hidung sebuah pesawat penyok dan hampir seluruh media mengkambinghitamkan UFO. Dan mungkin yang paling bertanggungjawab dalam pemberitaan ini adalah thesun.co.uk yang memuat berita ini dengan judul: Did Chinese plane have mid-air crash with UFO?
Jika kita membaca judul ini, kita pasti akan mengharapkan sebuah isi berita seperti:
"Sang pilot pesawat menyaksikan sebuah sinar terang menyilaukan yang diiringi oleh munculnya sebuah objek berbentuk piringan yang kemudian menyerempet hidung pesawat. Sesaat setelah itu, objek tersebut tidak terlihat lagi dan cahaya menyilaukan tersebut lenyap"
Jika beritanya seperti itu, wajar jika kata "UFO" dimunculkan dalam headline. Namun kita tidak bisa menemukan isi berita semacam itu. Dari udara hampa, thesun melakukan deduksi yang luar biasa aneh.
Sebenarnya penggunaan kata UFO tidak bisa dibilang salah. Setiap benda terbang yang tidak teridentifikasi bisa dikatakan sebagai UFO. Namun, arah pemberitaan thesun.co.uk jelas. Ini terlihat dari ilustrasi yang ditampilkan dan narasumber yang dihubungi.
Untuk kreativitas, thesun menduduki urutan pertama.
Selain memberikan ilustrasi sebuah piring terbang yang komikal, mereka juga menghubungi NIck Pope, seorang pengamat UFO yang dengan yakin segera berkata "Kasus-kasus seperti ini menunjukkan bahwa, tanpa memandang apakah seseorang mempercayai keberadaan UFO atau tidak, ada masalah keselamatan udara yang serius disini. File lembaga penerbangan dan kementerian pertahanan menunjukkan adanya banyak kasus tabrakan udara yang hampir terjadi antara UFO dan pesawat komersil"
Dengan kata lain, bagi Pope, jelas piring terbang dari planet lain bertanggung jawab atas insiden ini.
Tapi, jika mau jujur, seharusnya media menyadari bahwa peristiwa semacam ini bukan sesuatu yang asing dalam dunia penerbangan.
Dibanding mengambil lompatan deduksi yang luar biasa aneh dengan menuduh sebuah piring terbang, sebaiknya saya memberikan kepada kalian beberapa kemungkinan alternatif atas apa yang terjadi pada pesawat Air China 757-200.
Lalu bagaimana dengan piring terbangnya?
Kalian bisa melupakan itu.
Jika sebuah piring terbang logam berukuran besar dan berkecepatan tinggi menabrak hidung pesawat seperti itu, apakah kita mengira pesawat 757 tersebut masih bisa kembali dengan selamat dan hanya mengalami penyok?
Jadi, sebagai alternatif, saya akan memberikan tiga kemungkinan dan referensi. Saya tidak bisa memastikan apa yang menabrak pesawat tersebut, namun saya tahu pasti kalau peristiwa tersebut bukan sesuatu yang aneh.
Kemungkinan pertama - Hantaman bongkahan es
Peristiwa semacam ini pernah terjadi,
walaupun cukup jarang. Saat terjadinya badai, bongkahan-bongkahan es
bisa menghantam pesawat yang melewatinya. Bongkahan-bongkahan es yang
keras dengan mudah merusak permukaan pesawat.
Namun, bongkahan es ini biasanya muncul
dalam jumlah banyak sehingga kerusakan yang ditimbulkannya akan lebih
parah dan luas, tidak terbatas pada ujung hidung. Permukaan es yang
keras akan membuat cacat permukaan pesawat dan membuat catnya
terkelupas, seperti yang terlihat pada pesawat berikut ini.
Pada sebagian kasus, hantaman es ini juga membuat kaca kokpit retak.
Jadi, apa yang menimpa pesawat Air China kemungkinan bukan diakibatkan oleh bongkahan es.
Kalian bisa melihat contoh kecelakaan akibat bongkahan es pada link berita BBC berikut ini: Huge hailstones cause flight mayhem.
Jika terdapat cacat pada Radome ini, maka tekanan udara yang kuat bisa membuatnya penyok. Cacat yang terjadi bisa diakibatkan oleh sambaran petir atau tabrakan burung pada hari-hari sebelumnya. Seorang pilot pernah bersaksi bahwa hidung pesawatnya penyok hanya karena sepotong paruh burung yang tertinggal di dalam radome pada tabrakan yang terjadi hari sebelumnya.
Salah satu kasus kerusakan internal yang menyebabkan penyok seperti China Air adalah kasus yang dialami oleh Northwest Airlines pada tanggal 7 Juli 2008.
Awalnya, kerusakan ini dicurigai sebagai tabrakan dengan burung. Namun setelah otoritas keselamatan penerbangan Amerika, FAA, menyelidikinya, mereka menemukan penyebabnya karena kerusakan internal.
Jadi, bisa saja itu yang dialami oleh pesawat Air China. Namun masalahnya, jika kita melihat pada hidung pesawat tersebut, terlihat adanya cacat bekas tabrakan di kiri bawah.
Kita memang tidak tahu kapan bekas hitam itu muncul. Bisa saja beberapa hari sebelumnya dan pesawat tersebut belum dicat ulang. Jika demikian kondisinya, maka penyok akibat tekanan udara menjadi penyebab yang mungkin sekali.
Kalian bisa melihat contoh kecelakaan akibat bongkahan es pada link berita BBC berikut ini: Huge hailstones cause flight mayhem.
Kemungkinan kedua - Kerusakan struktur internal pesawat
Hidung
pesawat atau yang disebut radome (Radar Dome) memiliki struktur internal yang unik.
Ia tidak padat seperti bagian tubuh pesawat lainnya karena fungsinya terutama untuk melindungi radar pesawat. Rongga yang
dimilikinya memungkinkannya untuk penyok ke dalam seperti yang dialami oleh pesawat Air
China tersebut.Jika terdapat cacat pada Radome ini, maka tekanan udara yang kuat bisa membuatnya penyok. Cacat yang terjadi bisa diakibatkan oleh sambaran petir atau tabrakan burung pada hari-hari sebelumnya. Seorang pilot pernah bersaksi bahwa hidung pesawatnya penyok hanya karena sepotong paruh burung yang tertinggal di dalam radome pada tabrakan yang terjadi hari sebelumnya.
Salah satu kasus kerusakan internal yang menyebabkan penyok seperti China Air adalah kasus yang dialami oleh Northwest Airlines pada tanggal 7 Juli 2008.
Awalnya, kerusakan ini dicurigai sebagai tabrakan dengan burung. Namun setelah otoritas keselamatan penerbangan Amerika, FAA, menyelidikinya, mereka menemukan penyebabnya karena kerusakan internal.
Jadi, bisa saja itu yang dialami oleh pesawat Air China. Namun masalahnya, jika kita melihat pada hidung pesawat tersebut, terlihat adanya cacat bekas tabrakan di kiri bawah.
Kita memang tidak tahu kapan bekas hitam itu muncul. Bisa saja beberapa hari sebelumnya dan pesawat tersebut belum dicat ulang. Jika demikian kondisinya, maka penyok akibat tekanan udara menjadi penyebab yang mungkin sekali.
Tapi, jika cacat tersebut muncul saat terjadinya penyok, maka penjelasan ini menjadi mentah.
Kemungkinan ketiga - Tabrakan dengan burung
Pihak Air China sendiri memberikan jawaban ini sebagai penjelasan resmi. Namun, beberapa pihak meragukannya karena tiga faktor, yaitu ketinggian pesawat saat terjadi tabrakan (8.000 meter) yang terlalu tinggi untuk seekor burung. Lalu kondisi permukaan hidung pesawat yang bersih dari darah dan terakhir adalah besarnya penyok.
Menurut saya pribadi, jawaban ini adalah jawaban standar yang sangat mungkin.
Akan saya berikan alasannya.
Keberatan Pertama, apakah ada burung yang bisa terbang pada ketinggian 8.000 meter atau 28.000 kaki?
Jawabannya ada.
Gambar di bawah ini diambil dari jeb.biologists.org.
Jawabannya ada.
Gambar di bawah ini diambil dari jeb.biologists.org.
Ada beberapa jenis burung yang bisa terbang melebihi 8.000 meter. Burung Bar-headed goose yang bisa terbang hingga ketinggian 9.000 meter adalah burung yang berasal dari Asia dan ia bisa terbang sampai ke puncak Himalaya dalam tempo 8 jam.
Sebuah pesawat Jet yang terbang pada ketinggian 8.000 meter atau 30.000 kaki akan dengan mudah menjumpai burung ini di udara.
Saya tidak bisa memastikan bahwa burung
ini yang menabrak pesawat Boeing 757 Air China, namun jelas ini adalah
salah satu kemungkinan.
Jadi, keberatan sebagian orang atas tabrakan burung yang berhubungan dengan ketinggian dapat dijawab dengan mudah.
Sekarang keberatan kedua.
Jika tabrakan burung, dimanakah darahnya?
Benar, jika seekor atau sekelompok
burung menabrak pesawat, kemungkinan besar memang akan meninggalkan
bekas darah, bahkan seringkali pemandangan yang terlihat sangat brutal,
seperti yang terlihat di bawah ini.
Tabrakan burung dengan pesawat United Airlines.
Atau tabrakan burung dengan pesawat Delta Airlines berikut ini.
Jelas sekali terlihat adanya bercak darah.
Namun, kondisi hidung pesawat yang
diakibatkan oleh tabrakan burung tidak selalu seperti itu. Misalnya
tabrakan antara pesawat Garuda Boeing 737-800 Jakarta-Palangkaraya dengan seekor burung elang berikut ini. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 21 April 2012.
Pesawat tersebut menabrak seekor burung
elang seberat satu kilogram dan menimbulkan penyok yang hampir sama
persis dengan pesawat Air China 757 dan hanya berbeda ukuran (Perhatikan
bekas penyoknya yang rapi walaupun ditabrak oleh seekor burung).
Sudut benturan mungkin menjadi faktor
ada atau tidaknya darah. Sama seperti pada sebuah kecelakaan lalu
lintas. Pada sebagian kasus, darah bisa terlihat pada kendaraan,
sebagian lagi tidak.
Dalam kasus Air China, bekas tabrakan mengindikasikan kalau tabrakan tersebut tidak terjadi secara frontal. Melainkan hanya menyerempet di kanan bawah hidung pesawat (Soal ini, ilustrasi piring terbang thesun cukup akurat).
Karena struktur hidung atau radome yang berongga, maka terjadilah penyok ke arah dalam seperti yang kita lihat dari fotonya.
Kemungkinan lain adalah, dalam perjalanan turun, pesawat melewati hujan sehingga bekas darah bisa terhapus.
Lalu, keberatan terakhir.
Jika tabrakan itu diakibatkan oleh seekor burung, maka burung apakah yang bisa menyebabkan penyok sebesar itu?
Jika tabrakan itu diakibatkan oleh seekor burung, maka burung apakah yang bisa menyebabkan penyok sebesar itu?
Tidak dibutuhkan seekor burung sebesar kerbau untuk membuat penyok sebesar itu.
Jika saya melempar sepotong agar-agar ke
kepala anda, maka anda tidak akan terbunuh. Namun jika saya melemparnya
dengan kecepatan 900 km/jam, agar-agar itu akan membuat anda tewas
seketika.
Kecepatan gerak objek yang menabrak akan menentukan tingkat kerusakan yang ditimbulkannya.
Pesawat Boeing 757-200 memiliki kecepatan 0,8 Mach atau sekitar 900 km/jam. Pada saat terbang dengan kecepatan tersebut, seekor burung yang memiliki ukuran seperti Bar Headed Goose bisa menyebabkan penyok sebesar itu. Namun karena tabrakan tidak terjadi secara frontal, maka pesawat tersebut tidak mengalami robek.
Jika tabrakan terjadi secara frontal, maka kemungkinan kita akan menemukan kerusakan yang sangat parah seperti contoh di bawah ini.
Pesawat ini adalah Iberia A340
yang terbang dari Madrid ke San Juan pada tanggal 13 Mei 2012. Seekor
burung Nasar menghantam hidung pesawat dan masuk ke dalamnya (Bekas
tabrakan relatif bersih dari darah).Kecepatan gerak objek yang menabrak akan menentukan tingkat kerusakan yang ditimbulkannya.
Pesawat Boeing 757-200 memiliki kecepatan 0,8 Mach atau sekitar 900 km/jam. Pada saat terbang dengan kecepatan tersebut, seekor burung yang memiliki ukuran seperti Bar Headed Goose bisa menyebabkan penyok sebesar itu. Namun karena tabrakan tidak terjadi secara frontal, maka pesawat tersebut tidak mengalami robek.
Jika tabrakan terjadi secara frontal, maka kemungkinan kita akan menemukan kerusakan yang sangat parah seperti contoh di bawah ini.
Atau menyisakan sisa tabrakan yang bersimbah darah seperti contoh di bawah ini.
Kesimpulan
Seperti yang saya katakan di awal, saya tidak bisa menyimpulkan apa yang menabrak pesawat Boeing 757 Air China. Namun
saya menemukan bahwa kemungkinan tabrakan dengan burung atau kerusakan
internal jauh lebih besar dibanding tabrakan dengan sebuah piring
terbang.Pesawat Air China mengalami penyok, menyisakan bekas tabrakan kecil berupa bekas guratan hitam. Ini mengindikasikan bahwa apapun yang menabrak pesawat tersebut pastilah sebuah benda kecil dan lunak yang tidak menabraknya secara frontal.
Jadi, tabrakan dengan burung merupakan sebuah jawaban yang sangat masuk akal. Namun, jika guratan pada hidung pesawat sudah ada sebelum tabrakan, maka kerusakan internal menjadi penyebab yang paling mungkin.
Pada masa lalu, pernah terjadi peristiwa kerusakan internal atau tabrakan dengan burung yang meninggalkan bekas kerusakan yang mirip sehingga tidak mustahil hal yang sama terjadi pada Air China.
Berapa banyak kerusakan akibat tabrakan dengan piring terbang di masa lalu yang bisa kita bandingkan?
Jadi, darimana kesimpulan piring terbang atau UFO muncul? Itu yang tidak saya mengerti.
Referensi
Chinadaily.com.cn
sumber:xfile-enigma.blogspot.com (blog langganan saya :D )
Referensi
Chinadaily.com.cn
sumber:xfile-enigma.blogspot.com (blog langganan saya :D )
selamat siang ^^/
konnichiwa ^^/
(apaan --") problem nav :v
ehem,sekarang adalah hari terakhir untuku.....
untuk internetan maksudnya XDD
waktu sebulan dari semartferen udah habis :3 a
jadi untuk beberapa hari,minggu,atau mungkin bulan kedepan saya gak bisa update blog :(
tapi saya masih FBan kok (gak nanya :v )
jadi ya..ini semacam perpisahan gitu :3
hiks hiks /=,w,=\
yang mau add saya dibawah blog ini ada kan ._.a
kalo gak bisa liat (ada di call me admin) ya,kata nava itu --"
kalo tetep gak liat nama saya candra margarena ^^/
saya pake nama asli,karena saya bukan alayer,dan BENCI alayer atau apalah itu :3 d (aku juga benci alayer can)
ya,sepertinya nava juga benci alayer sepertiku :v
ngomong",add saya yah \^.^/ (akhirnya add juga --")
dan,mungkin cuma ini yang bisa saya tulis untuk sekarang ini :3 (kaya mau ngilang aja can ==")
kan emang ngilang nav /;w;\ ngilang dari dunia maya :3
bye~~~~~
konnichiwa ^^/
(apaan --") problem nav :v
ehem,sekarang adalah hari terakhir untuku.....
untuk internetan maksudnya XDD
waktu sebulan dari semartferen udah habis :3 a
jadi untuk beberapa hari,minggu,atau mungkin bulan kedepan saya gak bisa update blog :(
tapi saya masih FBan kok (gak nanya :v )
jadi ya..ini semacam perpisahan gitu :3
hiks hiks /=,w,=\
yang mau add saya dibawah blog ini ada kan ._.a
kalo gak bisa liat (ada di call me admin) ya,kata nava itu --"
kalo tetep gak liat nama saya candra margarena ^^/
saya pake nama asli,karena saya bukan alayer,dan BENCI alayer atau apalah itu :3 d (aku juga benci alayer can)
ya,sepertinya nava juga benci alayer sepertiku :v
ngomong",add saya yah \^.^/ (akhirnya add juga --")
dan,mungkin cuma ini yang bisa saya tulis untuk sekarang ini :3 (kaya mau ngilang aja can ==")
kan emang ngilang nav /;w;\ ngilang dari dunia maya :3
bye~~~~~
Episodes: 25
Status: Finished Airing
Aired: Apr 8, 2012 to Sep 22, 2012
Producers: Production I.G, Bandai Visual, Lantis, NAS.
Genres: Comedy, School, Shounen, Sports
Duration: 24 min. per episode
Synopsis Kuroko no Basket:
SMP Teikou memiliki klub basket yang memiliki pemain tangguh dan berbakat yang telah mengalahkan banyak sekolah dan memenangi banyak pertandingan-pertandingan. Pemain inti tersebut disebut "Generation of Miracles". Setelah mereka semua lulus dari sekolah tersebut, masing masing dari mereka pergi ke SMA yang berbeda satu sama lain yang memiliki prestasi di klub basket sebelumnya. akan tetapi ada satu lagi pemain yang juga merupakan "Generation of Miracles", Sang Bayangan Keenam (The Phantom Sixth Player). Pemain keenam ini sekarang menuju SMA Seirin sebagai anak kelas satu. Sekarang, Tetsuya Kuroko, Sang Bayangan Keenam dari "Generation of Miracles" dan Kagami Taiga, yang merupakan pemain berbakat yang menghabiskan masa SMP-nya di Amerika, ingin membawa Seirin menjadi yang terbaik di Jepang, dengan mengalahkan "Generations of Miracles" satu-persatu.eps 1 eps 2 eps 3 eps 4 eps 5 eps 6 eps 7 eps 8 eps 9 eps 10 eps 11 eps 12eps 13eps 14 eps 15 eps 16 eps 17 eps 18 eps 19 eps 20 eps 21 eps 22 eps 23 eps 24 eps 25
Sinopsis : Kyurem vs Swordsmen Suci: Keldeo itu pertama kali terungkap dalam trailer teaser setelah akhir Victini film sebelumnya dan Hero Hitam: Zekrom dan Victini dan Hero Putih: Reshiram (kemudian dirilis secara internasional sebagai Pokémon Movie: Black-Victini dan Reshiram dan Putih-Victini dan Zekrom .) menunjukkan Jepang Oha Suta menunjukkan sebuah trailer 15 menit dari film sementara menunjukkan judul tentatif nya. The edisi Januari CoroCoro Comic juga mengungkapkan tanggal rilis film.
Film Terbaru Dari Pokemon, Dengan Grafis yang Lebih Realistis
Film Terbaru Dari Pokemon, Dengan Grafis yang Lebih Realistis